Pneumoni Aspirasi Pada Anak Berkebutuhan Khusus – Hai semua… Seminggu yang lalu, anakku Haneen baru saja keluar dari Rumah Sakit, opname karena Pneumoni Aspirasi. Pneumoni Aspirasi lagi dan lagi…. Sejak usia Haneen 6 bulan sampai sekarang 2 tahun 9 bulan. Terhitung sudah 6 kali Haneen mengalamai Pneumoni Aspirasi.
Selain itu, karena Haneen ini anak berkebuhan khusus. Setiap kali opname karena Pneumoni, selalu memakan waktu penyembuhan yang tidak sebentar. Biasanya opname antara 2 sampai 3 minggu. Sedangkan bagi kebanyakan anak biasanya hanya memakan waktu penyembuhan 3 – 6 hari saja. Setiap kali teman – teman dan keluarga bertanya tentang sakitnya Haneen, aku pun menjawab Pneumoni Aspirasi.
Daftar Isi
Lalu, Apa itu Pneumoni Aspirasi?
Menurut website Alodok, Pneumonia Aspirasi adalah infeksi dan peradangan pada paru-paru akibat masuknya benda asing ke dalam paru-paru. Ada beberapa gejala yang sering muncul saat mengalami pneumonia aspirasi. Biasannya terjadi gejala batuk berdahak, sesak napas, mulut berbau tidak sedap, demam, tubuh lemas, nafas berbunyi rongki dan nyeri dada.
Pada anak berkebutuhan khusus yang mengalami Cerebral Palsy dan epilepsi seperti anakku. Sangat sering terjadi Aspirasi saat proses makan dan minum, sehingga lama kelamaan akan menjadi pneumoni yang sangat berbahaya. Menurut dokter SPA yang merawat anakku saat opname. Pneumoni Aspirasi pada Haneen dikarenakan lemahnya respon dari epiglotis anakku yang belum berfungsi dengan baik. Hal itulah yang membuat Haneen selama ini harus menggunakan selang ngtube untuk makan dan minum.
Menurut wikipedia. Epiglottis terbuat dari tulang rawan elastis yang ditutupi dengan selaput lendir, melekat pada pintu masuk laring. Ia menonjol ke atas dan ke belakang di belakang lidah dan tulang hyoid. Epiglotis terletak di pintu masuk laring. Ini berbentuk seperti daun kroklan dan memiliki bagian atas bebas yang terletak di belakang lidah, dan tangkai bawah. Tangkainya berasal dari permukaan belakang tulang rawan tiroid , dihubungkan oleh ligamentum thyroepiglottic. Disamping tangkai, terhubung ke tulang rawan arytenoid di dinding laring dengan lipatan.
Cerebral palsy adalah kerusakan permanen pada saraf otak. Namun tidak bersifat progresif yang mengakibatkan gangguan perkembangan gerak dan postur , keterbatasan aktifitas, gangguan sensasi, persepsi dan kognisi serta gangguan komunikasi, kadang disertai epilepsy dan masalah musculoskeletal lainnya.
Penyebab Haneen mengalamai pneumoni aspirasi.
Seperti yang sudah aku tulis diatas, ini adalah kali ke-6 Haneen opname dikarenakan pneumoni aspirasi. Hal ini dikarenakan Haneen yang mengalami kelainan kongenital otak berupa Lissencephaly, seperti yang aku ceritakan diblog ini. Dan memang hampir semua kasus anak dengan Lissencephaly ini mengalami kesulitan menelan. Selain itu, pada kasus anakku, juga diperparah dengan adanya epilpsi jenis lennox-gastaut syndrome. Menurut terapis okupasi nya Haneen. Proses menelan manakan dan minuman Haneen ini akan membaik. Seiring dengan membaiknya postural tubuh dan keseimbangan gerak tubuhnya.
Postural control adalah kemampuan tubuh dalam mempertahankan kestabilan dan gerakan fungsional.
Dalam perjalanan 2 tahun ini Haneen beberapa kali opname karena Pneumoni. Pneumoni ini biasanya diawali dengan tersedak saat dicoba belajar makan minum melalui mulut. Juga terjadinya tumpukan produksi lendir saat Haneen mengalami gejala demam atau mengalami kelelahan.
Opname yang terakhir ini (seminggu yang lalu). Pneumoni aspirasi yang terjadi pada Haneen disebabkan karena aku mengajari Haneen makan melalui oral. Haneen bisa mengunyah dan menelan. Namun, ternyata dia tesedak saat menelan makanan.
Jadi, Kronologi Haneen Opname ke-6 karena Pneumoni Aspirasi Kali ini adalah :
Hari minggu ngtube Haneen aku lepas. Sebelum aku pasang lagi, aku coba memberikan Haneen makan minun melalui mulut selama 12 jam hingga senin pagi. Hal ini dikarenakan aku malihat Haneen mulai memiliki respon makan dan mengunyah lagi. Betapa senangnya aku, perlahan-lahan Haneen bisa menyunyah dan menelan lagi. Saat itu, beberapa kali dia terlihat tersedak. Namun, aku lihat dia bisa minum dengan baik, bahkan dia dapat mendekatkan gelas nya kemulutnya sendiri.
Pada pagi senin Haneen mulai berlendir banyak di dada dan tenggorokan nya. Sehingga setiap kali dia bernafas berbunyi grok grok. Aku pun langsung memasang kembali selang Ngt nya. Hari itu Haneen aku lakukan terapi menggunakan nebulizer dan penyedotan lendir. Lalu kemudian dia mendapatkan okupasi terapi sesuai jadwal hari senin. Setelah selesai okupasi, Haneen tidur dan tidak ada lagi suara grok grok di dadanya. Sore harinya akupun memberinya makan dan susu setelah dia mandi.
Mulai Muncul Gejala
Selasa pagi, Haneen kembali terdengar grok grok dari dadanya. Siang hari Haneen fisioterapi, lalu terdengar grok grok yang semakin banyak. Sore itu badan nya mulai hangat, Lalu sorenya diberi obat oleh dokter. Malam harinya dia tidak tidur sampai subuh karna lendir yang terdengar grok grok dari dadanya. Walaupun sudah dilakukan nebulizer 3x sehari.
Saat pagi hingga sore hari pada hari rabu dan kamis, dia terus – terusan tidur. Namun malamnya dia rewel dan dadanya grok grok namun tidak demam.
Hari jum’at jam 4 pagi, Haneen batuk – batuk lalu selang ngtube nya keluar melalui mulut. Pagi hari, setelah dilakukan terapi nebulizer, aku berikan minum susu melalui mulut dan juga minum obat melalui mulut. Tapi, malah suara lendir grok grok di dadanya semakin terdengar, bahkan dia mengalami demam. Jam 11 siang demam nya 38°c, kemudian aku beri obat sanmol melalui mulut. Sejenak demamnya turun.
Namun, jam 1 siang panasnya naik menjadi 39°c, aku berikan kompres air hangat. Saat itu nafasnya terlihat sesak, wajah Haneen sangat pucat, bibirnya pucat dan dadanya panas. Namun, kepala tangan dan kakinya tidak terasa panas. Saat aku cek saturasi oksigen nya ternyata menunjukan angka 30. Aku langsung memberikan oksigen kepada Haneen dan langsung membawa anakku ke IGD Rumah sakit terdekat.
Penanganan di Rumah Sakit
Saat anakku di IGD Rumah sakit. Langsung dilakukan pemasangan infus dan oksigen. Perlahan demamnya turun dan saturasinya naik, namun seluruh badan nya menggigil. Kemudian aku pun langsung memastikan apakah itu kejang atau bukan. Dan ternyata bukan kejang. Adapun beberapa tindakan yang diberikan saat di IGD adalah :
- Pemberian oksigen 4 ml
- Pemasangan infus
- Pemasangan alat pemantau saturasi oksigen
- Pengambilan darah untuk cek laboratorium
- Pemeriksaan rotgen
Setelah dari ruang rotgen, anakku langsung dibawa menuju ruangan rawat inap. Diruangan tersebut Haneen masih sesak dan menggigil, saat itu terus menerus aku gendong dan peluk Haneen. Karna dia menangis apabila tidak digendong olehku. Setelah diberikan injeksi oleh perawat, perlahan menggigilnya berhenti dan Haneen pun tertidur. Malam harinya dokter Visite dan memberi tahu hasil pemeriksaan laboratorium dan rotgen, bahwa Haneen mengalami pneumoni di kedua belah paru – paru nya. Haneen dirawat selama 9 hari. Dihari ke 8 Haneen mulai membaik begitu pula hari ke 9. Sehingga hari ke 10 diperbolehkan untuk pulang dan melanjutkan perawatan dirumah.
Tindakan perawatan saat opname :
Adapun beberapa tindakan yang didapatkan oleh Haneen saat opname di rumah sakit adalah :
- Infus yang terpasang 24 jam, infus tersebut berupa D5 Ns dan RL.
- Oksigen yang digunakan 24 jam hingga hari ke 6 dan hari berikutnya perlahan dicoba dilepas, jika saturasinya turun dan sesak, maka oksigen dipasang lagi.
- Injeksi obat – obatan yang terdiri, antibiotik, dexa, paracetamol (sampai hari ke 4, setelah itu paracetamol tidak diberi karena tidak demam lagi), dan satu macam obat lagi aku lupa susternya bilang obat apa. Untuk antibiotik sendiri 3 hari pertama hanya 1 macam, namun dihari berikutnya diberikan 2 macam.
- Pemasangan NGT 2x, karena NGT nya terlepas 2x. Sedangkan dia membutuhkan makanan untuk mempercepat proses penyembuhan.
- Pemberian ventolin + NaCl melalui nebulizer 3x sehari.
- Fisioterapi untuk torax dengan menggunakan lampu infra red, untuk mengencerkan dahak nya.
Perawatan saat pulang kerumah
Alhamdulillah, saat pulang kerumah kerumah Haneen sudah mulai ceria lagi tertawa dan mengoceh seperti biasanya, akan tetapi suaranya masih terdengar serak. Adapun perawatan dirumah yang aku lakukan atas anjuran dokter adalah :
- Meminumkan obat antibiotik syrup dan obat salbutamol puyer melalui NGTube.
- Pemberian vitamin tambahan dari dokter.
- TIndakan pemberian ventolin dan NaCl 3x sehari.
- Cek suhu badan dan saturasi oksigen secara berkala.
- Menyiapkan 1 tabung kecil oksigen, untuk jaga – jaga kalau tiba – tiba sesak nafas.
- Kontrol kembali kedokter setelah obat minum habis dikonsumsi.
Selain tindakan yang diperintahkan dokter tersebut, aku juga membawa Haneen ke tukang urut langganan Haneen. Dengan harapan agar badan nya rilex dan segar kembali setelah seminggu di infus dan diberikan berbagai suntikan yang nyeri. Karena saat pulang kerumah Haneen terliat kesakitan dan menangis setiap bergerak. Setelah di urut, Haneen tidak rewel lagi, bergerak dengan bebas dan tidur dengan nyenyak.
Setelah sembuh dari Pneumoni kali ini, aku berharap semoga Haneen kedepan nya sehat terus dan tidak sakit pneumoni lagi.
Terimakasih sudah membaca
Sampai jumpa